Kali ini Saya akan ngasih list nama nama pengarang kitab kuning lengkap yang ada di dunia serta diakui oleh sebagian besar umat Islam di dunia. Perlu dijelaskan dahulu bahwa yang dimaksud kitab kuning di sini adalah kitab berbahasa Arab tanpa baris tanpa melihat lagi warna kertas yang dipakai, karena saat ini banyak juga kitab karya ulama besar khususnya golongan aswaja atau salafi yang ditulis dengan kertas putih.
Mengapa Anda mesti tahu nama-nama pengarang kitab kuning ? Agar Anda tahu silsilah keilmuan penulis tersebut, apakah dia bersanad kepada gurunya lagi dan seterusnya atau apakah penulis tersebut hanya menulis ulang dari kitab-kitab sebelumnya ataukah penulis itu hanya ngarang tanpa ada sanad keilmuan ke atasnya.
Tentu saja bagi Saya pribadi, sebelum membaca sebuah kitab kuning atau bahkan buku biasa, Saya biasanya melihat profil penulis. Siapa guru beliau, di manakah dia menuntut ilmu, bagaimana keturunan dari atasnya dan lain sebagainya.
Jika saja penulis itu punya guru dan gurunya pun punya guru lagi dan seterusnya sampai akhirnya nyampai kepada Rasulullah, atau tulisan di dalam kitab itu mengambil referensi dari kitab di atasnya yang penulisnya bersanad, maka Saya menilai bahwa buku atau kitab ini layak dikaji atau dibaca.
Namun sebaliknya jika ternyata pengarang kitab itu tak jelas asal usul keilmuannya, misalnya sanad keilmuannya terputus atau tak punya guru, atau banyak dibicarakan kelemahan atau kekurangannya, maka biasanya Saya menghindarkan diri dari membaca kitab kuning seperti itu.
Nah berikut ini beberapa nama pengarang kitab kuning yang menurut Saya, hasil karyanya layak dikaji.
Syekh Nawawi bin Umar Al-Bantani Al-Jawi
Nama lengkapnya adalah Abu Abdul Mu’ti Muhammad bin Umar bin Arbi bin Ali Al-Tanara Al-Jawi Al-Bantani. Ia lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani. Dilahirkan di Kampung Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten pada tahun 1813 M atau 1230 H.
Ayahnya bernama Kyai Umar, seorang pejabat penghulu yang memimpin masjid. Dari silsilahnya, Nawawi merupakan keturunan kesultanan yang ke 12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon), yaitu keturunan dari Putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bernama Sunyara-ras (Tajul ‘Arsy). Nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad melalui Imam Ja’far Assidiq, Imam Muhammad Al-Baqir, Imam Ali Zain Al-Abidin, Sayyidina Husain, Fatimah Al-Zahra.
Ketika usianya memasuki delapan tahun, ia memulai pengembaraannya mencari ilmu. Tempat pertama yang dituju adalah Jawa Timur. Setelah tiga tahun di Jawa Timur, beliau pindah ke salah satu pondok di daerah Cikampek (Jawa Barat) khusus belajar lughat (bahasa) beserta dengan dua orang sahabatnya dari Jawa Timur.
Pada usia 15 tahun, ia mendapat kesempatan untuk pergi ke Makkah menunaikan ibadah haji. Disana ia memanfaatkan waktunya untuk mempelajari beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah ilmu kalam, bahasa dan sastra Arab, ilmu hadits, tafsir dan ilmu fiqh. Setelah tiga tahun belajar di Makkah ia kembali ke daerahnya tahun 1833 M.
Namun hanya beberapa tahun kemudian ia memutuskan berangkat lagi ke Makkah sesuai dengan impiannya untuk mukim dan menetap di sana. Di Makkah ia melanjutkan belajar ke guru-gurunya yang terkenal. Pertama kali ia mengikuti bimbingan dari Syekh Khatib Sambas (Penyatu Thariqat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia) dan Syekh Abdul Gani Bima, ulama asal Indonesia yang bermukim di sana.
Setelah itu belajar pada Sayyid Ahmad Dimyati, Sayyid Ahmad Zaini Dahlan yang keduanya berada di Makkah. Sedang di Madinah, ia belajar pada Syekh Muhammad Khatib Al-Hambali. Kemudian pada tahun 1860 M. Nawawi mulai mengajar di lingkungan Masjid Al-Haram. Prestasi mengajarnya cukup memuaskan, karena dengan kedalaman pengetahuan agamanya, ia tercatat sebagai syekh disana.
Pada tahun 1870 M, kesibukannya bertambah, karena ia harus banyak menulis kitab. Inisiatif menulis banyak datang dari desakan sebagian koleganya dan para sahabatnya dari Jawa. Kitab-kitab yang ditulisnya sebagian besar adalah kitab-kitab komentar (syarh) dari karya-karya ulama sebelumnya yang populer dan dianggap sulit dipahami. Alasan menulis syarh selain karena permin-taan orang lain, Nawawi juga berkeinginan untuk melestarikan karya pendahulunya yang sering mengalami perubahan (ta’rif) dan pengurangan.
Syekh Nawawi cukup sukses dalam mengajar murid-muridnya, sehingga anak didiknya banyak yang menjadi ulama kenamaan dan tokoh-tokoh nasional Islam Indonesia, diantaranya adalah: Syekh Kholil Bangkalan, Madura, KH. Hasyim Asy’ari dari Tebu Ireng Jombang (Pendiri Organisasi NU), KH. Asy’ari dari Bawean, KH. Tubagus Muhammad Asnawi dari Caringin Labuan, Pandeglang Banten, KH. Tubagus Bakri dari Sempur-Purwakarta, KH. Abdul Karim dari Banten.
Kitab-kitab karangan beliau banyak yang diterbitkan di Mesir, seringkali beliau hanya mengirimkan manuskripnya dan setelah itu tidak memperdulikan lagi bagaimana penerbit menyebarkan hasil karyanya, termasuk hak cipta dan royaltinya.
Selanjutnya kitab-kitab beliau itu menjadi bagian dari kurikulum pendidikan agama di seluruh pesantren di Indonesia, bahkan Malaysia, Filipina, Thailand dan juga negara-negara di Timur Tengah. Ada sekitar 40 sekolah agama tradisional di Filipina yang menggunakan karya Nawawi sebagai kurikulum belajarnya.
Selain itu Sulaiman Yasin, dosen di Fakultas Studi Islam Universitas Kebangsaan di Malaysia juga menggunakan karya beliau untuk mengajar di kuliahnya. Pada tahun 1870 para ulama universitas Al-Azhar Mesir pernah mengundang beliau untuk memberikan kuliah singkat di suatu forum diskusi ilmiah. Mereka tertarik untuk mengundang beliau, karena sudah dikenal di seantero dunia.
Diantara karya-karyanya adalah:
- Muraqah As-Su’ud At-Tashdiq; komentar dari kitab Sulam At-Taufiq.
- Nihayatuz Zain; komentar dari kitab Qurratul ‘Ain.
- Tausiyah ‘Ala Ibn Qasim; komentar dari kitab Fathul Qarib.
- Tijan Ad-Durari; komentar dari kitab Risalatul Baijuri.
- Tafsir Al-Munir; yang dinamai Marahi Labidi Li Kasyfi Ma’ani Al-Qur’an Al-Majid.
- Sulamul Munajat; komentar dari kitab Safinatus Sholat.
- Nurudz Dzalam; komentar dari kitab Aqidatul Awam.
- Kasyfatus Saja; komentar dari kitab Safinah An-Naja.
- Muraqil Ubudiyyah; komentar dari kitab Bidayatul Hidayah.
- Uqudul Lujjain fi Bayaniz Zaujain; sebuah kitab yang berisikan tuntutan membangun rumah tangga.
- Bahjatul Wasa’il; komentar dari kitab Risalatul Jami’ah.
- Madarij as-Shu’ud; komentar dari kitab Maulid Barjanzi.
- Salalimul Fudlala’; yang dinilai dengan, Hidayatul Adzkiya.
- Ats-Tsamarul Yani’ah; komentar dari kitab Riyadhul Badi’ah.
- Nashailul ‘Ibad; kitab yang berisi nasehat-nasehat para ahli ibadah.
AD DARIMI (WAFAT 280H)
Nama lengkap beliau adalah Utsman bin Sa'id bin Khalid bin Sa'id as Sijistani al Hafizh Abu Sa'ad ad Darimi. Beliau seorang ahli hadits yang terkenal dan juga ahli fiqih mazhab Syafi'i. Beliau belajar fiqih kepada sahabat-sahabat Imam Syafi'i Al-Buwaithi dan juga kepada Ishak bin Rahuyah. Beliau mengarang kitab hadits besar bernama ''Masnad Darimi'.
IMAM ABU DAUD (WAFAT 275H)
Nama lengkap beliau adalah Sulaiman bin Asy'ats bin Ishak as Sijistani, yang kemudian terkenal dengan Imam Abu Daud saja. Beliau berasal dari Sijistan sebuah desa di India, lahir pada tahun 202 H. Seorang ulama ilmu hadits yang terkenal, yang kitabnya bernama ''Sunan Abu Daud". Selain itu beliau adalah ahli fiqih Syafi'i ygan dipelajarinya dari Ishaq Ibnu Rahuyah dan lain-lain ulama Syafi'iyah.
AN NASAI (WAFAT 303H)
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdirrahman Ahmad bin Syu'ib bin Ali bin Bahar bin Sinan bin Dinar an Nasai, lahir di suatu desa yang bernama Nasa' di daerah Khurasan pada tahun 215H. Beliau adalah seorang Ulama hadits yang terkenal. Guru-guru beliau di antaranya adalah Ishaq Ibnu Rahuyah,Yunus bin Abdul Ja'la (sahabat/murid Imam Syafi'i), Quthaibah bin Said Hasan bin Muhammad Za'farani, Abu Daud as Sijistani dan lain-lain. Tersebut dalam Kitab Sunan Nasai bahwa beliau adalah seorang yang berpegang teguh kepada Madzhab Syafi'i dan mengarang sebuah kitab ''Manasik Haji'' atas dasar Madzhab Syafi'i.
Diantara kitab-kitab yg dikarang beliau adalah:
1. Kitab hadits Sunan Nasai' 4 jilid besar.
2. Kitab Manasik.
3. Kitab Sunan Al Kubra.
AT THABARI (WAFAT 306H)
Nama lengkap beliau adalah Abu 'Ali Hasan bin Qasim at Thabari. Beliau adalah seorang ulama Syafi'iyah yang banyak mengarang kitab Syafi'iyah yang terkenal, yaitu kitab ''Al Muharrar fin Nazhar'', ''Al Ifsah fil Fiqih''. Kitan fil Usul, kitab ''fil jidal dan lain-lain.
IBNUL QASHI (WAFAT 335H)
Nama lengkap beliau, Abu Abbas Ahmad bin Abi Ahmad bin Al Qashi. Beliau seorang ulama fiqih Syafi'i yang besar di Thibristan, dan wafat di Tartus pada tahun 335 H. Beliau banyak mengarang kitab, diantaranya ''Kitab Talkhish'', kitab Miftah Adaabul Qadhi dan lain-lain.
IBNU ABI HURAIRAH (WAFAT 345H)
Nama lengkap beliau, Hasan bin Husein Qadhi Abu 'Ali bin Abi Hurairah. Beliau adalah Syeikh besar dari Madzhab Syafi'i. Beliau mengarang sebuah kitab Fiqih Syafi'i dengan nama Syarah Mukhtasar, di mana di dalamnya banyak dimuat masalah fiqhiyah Syafi'iyah.
ABU HAMID AL MARWADZI (WAFAT 362H)
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Basyar bin 'Ami al 'Amiri,Qadhi Abu Hamid al Marwadzi, dan berasal dari Marwadzi. (Persi). Beliau ini pengarang kitab ''Al Jami'i'' sebuah kitab yang menjadi tiang dari fiqih Syafi'i. Selain itu beliau mengarang juga kitab Syarah al Muzzani, yaitu kitab Imam Syafi'i yang diriwayatkan oleh Imam Muzzani (sahabat Syafi'i). Hampir seluruh Ulama Fiqih di Basrah (Iraq) mengambil pengajiannya dari Syeikh Abu Hamid al Mawardzi ini.
AL QAFFAL AL KABIIR (WAFAT 365H)
Nama lengkap beliau Muhammad bin Ismail al Qaffal al Kabiir as Satsi, dilahirkan tahun 291H di negeri Sats di daerah Ma Waraan Nahr (Khurasan). Dalam ilmu usuluddin beliau ini belajar langsung kepada Abul Hasan Al Asy'ari Imam Ahlussunnah, tetapi dalam ilmu fiqih Imam Abul Hasan belajar langsung kepada Imam Qaffal al Kabiir ini. Diantara karangan beliau terdapat Kitab ''Fi Usulil Fiqih''. Syarah ar Risalah (karangan Imam Syafi'i).
IBNUL QASHI (WAFAT 335H)
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Abi Ahmad Abul 'Abbas Ibnul Qashi, seorang Ulama Syafi'iyah di Thabaristan. Beliau banyak mengarang kitab-kitab diantaranya ''Talkhish'', ''Al Mifta'', ''Adabul Qadhi''. ''Al Mawaqiit'', ''Adabul Qadha'' dan lain-lain. Semuanya atas dasar Madzhab Syafi'i Rhl. Guru beliau adalah Surej yang terkenal.
AS SIJISTANI (WAFAT 363H)
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Husein bin Ibrahim Abul Husein as Sijistani. Beliau mengarang kitab ''Manaqib Syafi'i''.
IBNU ABI HATIM (WAFAT 381H)
Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman bin Abi Hatim Muhammad bin Idris bin Mudzir. Diantara karangan beliau adalah kitab Jarah wat Ta'dil, kitab Rad al Jahmiyah, kitab al Masnad, kitab al Fawadil Kabir dan lain-lain. Juga beliau mengarang kitab Manaqib Syafi'i (tuah-tuah Imam Syafi'i Rahimahullah)
AL MAS'UDI (WAFAT 346H)
'Ali bin Husein bin 'Ali al Mas'udi adalah nama lengkap beliau dan lahir di Bagdad. Beliau adalah ahli sejarah yang terkenal yang mengarang kitab ''Marujuz Zahab'' dan Kitab Dzakhairul Ulum. Al maqalalaat fi Usulid Dinayanaat dan kitab Ar Risalah. Ada orang mengatakan bahwa beliau ini adalah cucu dari Saidina Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat Nabi yang terkenal.
AL JURJANI (WAFAT 392 H)
Nama lengkap beliau 'Ali bin Abdul Aziz bin Hasan bin Ali bin Ismail al Jurjani. Jurjani adalah sebuah tempat di Khurasan. Beliau adalah ahli fiqih dan ahli sastra, pandai mengubah puisi, sya'ir dan sajak. Di dalam fiqih beliau mengarang kitab Al Wakalah yang berisikan 4000 masalah fiqih.
AL DARUQUTHNI (WAFAT 385H)
Ahli Hadist yang terkenal yang mengarang kitab Sunan Daruquthni yang juga penganut faham Syafi'iyah dalam fiqih. Hal ini terdapat dalam kitab yang dikarang beliau, yaitu kitab '' As Sunan ''.
AL BAIHAQI (WAFAT 458H)
Ahmad bin Husein bin 'Ali bin Abdullah bin Musa Abu Bakar al Baihaqi an Nisaburi, demikian nama lengkap belia, dilahirkan di sebuah desa kecil Khusraujir di di negeri Baihqi (Nisaburi) pada tahun 384H. Beliau adalah seorang Ulama Hadits yang terkenal, juga penganut faham Ahlussunnah wal jama'ah dari Asy'ari dan juga terkenal dalam ilmu fiqih Syafi'iyah.
Beliau banyak mengarang kitab di antaranya:
- Kitab Ahkamul Qur'an.
- Kitab Da'awat.
- Kitab Al Ba'atsi wan Nutsur.
- Kitab Az Audul Kabiir.
- Kitab Al I'itiqad(ilmu Usuluddin).
- Kitabul Adaab.
- Kitabul Asrar.
- Kitabul Arba'in.
- Kitab Fadhailul Auqaat.
- Kitab Al Ma'fifah.
- Kitab Dalilun Nubuwah.
- Kitab Manaqib Syafi'i.
IBNUL MAHAMILI (WAFAT 415H)
Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Qasim bin Ismail Abul Hasan Ad Dhabbi al Mahamili, lahir pada tahun 368H. Beliau seorang Ulama Besar, banyak mengarang kitab di antaranya kitab Al Majmu', Al Muqna', Al Lubab.
AS SYIRADZI (WAFAT 476H)
Syeik Ibrahim bin 'Ali bin Yusuf Abu Ishaq al Firuzabadi as Syiradzi, dilahirkan di sebuah desa yang bernama Firuzabadi, di Syiradzi Persia pada tahun 393H. Beliau ini adalah seorang Ulama Syafi'iyah yang terkenal pada abad ke V di Bagdad. Karangan-karangan beliau diantaranya:
- Tanbih
- Al Muhazab.
- Al Luma'.
- At Tabsirah.
- Al Mukhnish.
- Al Ma'na.
- Thabaqatil Fiqaha'.
Di Indonesia beliau terkenal dengan kitabnya Al Muhadzab, suatu kitab fiqih Syafi'i yang besar yang kemudian diberi komentar (syarah) oleh Imam Nawawi dengan kitab Al Majmu. (13 jilid).
AS SINJI (WAFAT 406H)
Imam Abu 'Ali Husein bin Syu'ib bin Muhammad as Sinji, dilahirkan di Sinji negeri Marwin Khurasan. Guru beliau di Iraq adalah Abu Hamid dan di Khurasan adalah Abu Bakar al Qaffal. Karena beliau dapat meneruskan aliran-aliran fiqih Syafi'iyah dari ulama-ulama Iraq dan fiqih Syafi'iyah dari ulama-ulama Khurasan.
Beliau ini mengarang kitab ''Syarah Mukhtasar'' yang dikatakan oleh Imam Harmaini bahwa kitabnya ini adalah kitab Madzhab yang besar. Begitu juga beliau mengarang syarah Talkhish karangan Ibnul Qashi, dan mensyarah kitab ''Al Furu'' dari Ibnul Hadad.
AT THABARI (WAFAT 495H)
Husein bin 'Ali at Thabari pengarang kitab ''Al Uddah''. Beliau belajar Fiqih dengan Syeikh 'Ali Nashir di Khurasan dengan Qadhi Abu Thalib di Bagdad dan dengan Syeikh Abi Ishaq as Siradzi. Ternyata kemudian beliau ini menjadi seorang ulama fiqih Syafi'iyah yang besar dan banyak mengarang kitab-kitab agama serta mengajar pada sekolah Islam Syafi'iyah (Sekolah Tinggi) di Bagdad yang bernama Nizmiyah.
AL MAWARDI (WAFAT 450H)
Syeikh 'Ali bin Muhammad bin Habib Abul Hasan Al Mawardi adalah nama lengkap beliau. Beliau ini pada mulanya adalah murid dari Abu Hamid Al Asfraini di Bagdad dan kemudian menjadi seorang Ulama Syafi'iyah yang besar.
Beliau adalah pengarang dari kitab-kitab:
Al Hawi dan Iqna dalam fiqih, kitab Tafsir, kitab Dalilun Nubuah, kitab Al Ahkamus Sulthaniyah, kitab Qanun al Wuzarah, kitab Siyastul Mulk dan lain-lain. Ternyata bahwa Imam al Mawardi ini adalah ahli fiqih dan ahli siasat pemerintahan, terbukti dengan kitabnya Ahkamus Sulthaniyah yang sampai sekarang masih sangat terpakai dalam kalangan politik ummat Islam.
IMAMUL HARAMAIN (WAFAT 460H)
Abdul Muluk Al Juwaini,Imam al Haramain, dilhirkan di Persia (Nisaburi) tahun 399H. Beliau belajar fiqih di Mekkah, kemudian dipanggil pulang oleh Raja di Persia dan disuruh mengajar pada Madrasah Nizhamul Muluk di Nisabur. Kitab karangan beliau adalah ''al Buhran'' dalam ilmu usul Fiqih. Kalau ada dalam kitab-kitab Syafi'i disebut Imamul Haramain, maka yg dimaksud adalah beliau ini. Imam Ghazali adalah salah seorang dari murid beliau.
AL BAQILANI (WAFAT 403H).
Qadhi Abu Bakar,Muhammad bin At Thaib bin Muhammad al Baqilani. Seorang Ulama Syafi'iyah yang besar dalam abad ke IV H. Dan wafat dalam abad ke V H. Beliau ini juga penganut dan pengamal dari faham Ahlussunnah wal jama'ah dari Asy'ari. Kitab karangannya yang terkenal adalah I'ijazul Qur'an'' dicetak di Mesir tahun 1315 H dan kitab ''Tahmid'' untuk menolak faham-faham Mu'tazilah, Rafidhah dan Khawarij.
AL QUSYAIRI (WAFAT 465H)
Abul Qasyim Abdul Karim bin Hawazin al Qusyairi, demikian nama lengkap beliau, adalah seorang Ulama ahli Fiqih,ahli Hadits, ahli Tafsir dan ahli Usuluddin dan istimewa dalam Tasauf. Beliau mengarang kitab-kitab, di antaranya bernama Risalah al Qusyairiyah dicetak di Mesir tahun 1284H.
AL 'AZIZI (WAFAT 494H)
Qadhi Abul Ma'ali 'Azizi bin Abdulmuluk seorang ulama Syafi yang terkenal, pengarang kitab ''Al Burfan fi Musykilati Qur'an''(wafat 494H).
- Muhammad bin Sulaiman as Shu’luki (wafat 440 H.), Al Muhazzab fi Syuyukhil Madzhab.
- Abu Thaib at Tabari, (wafat 450 H.), Mukhtasar.
- Abu Ashil al Abbadi (wafat 458 H.), Thabaqat.
- Abi Ishaq as Syirazi (wafat 476 H.), Mukhtasar.
- Abu Muhammad al-Jurjani (wafat 489 H.), At Thabaqat.
- Imam Abu Muhammad Abdul Wahab bin Muhammad (wafat 500 H.), Tarekh al Fuqaha.
- Imam Abu Najib as Syahrawardi (wafat 563 H.), Thabaqat.
- Imam Ibnu Shalah (wafat 634 H.), Thabaqat.
- Tajuddin Subki, Thabaqatus Syafi'iyah al Kubra
- Syeikh Jamaluddin al Asnawi (wafat 772 H.), Thabaqat.
- Syeikh Umar bin Bundar (wafat 672 H.), Thabaqat At Taflisi.
- Al Hafizh Ibnu Katsir (wafat 774 H.),Thabaqat.
- Syeikh Muhammad bin Hasan al Wasithi (wafat 776 H.), Mathalibul Aliyah fi Manaqibis Syafi'iyah. - Syeikh Syamsuddin Muhammad bin Abdurrahman Qadhi Shafad (wafat 780 H.), Thabaqat.
- Qadhi Syarifuddin, Abu Abdillah bin Quthub (wafat 800 H.), Al Kafi fi Ma’rifati Ulama Madzhab Syafi’i.
- Syeikh Sirajuddin Umar bin Ali/Ibnul Mulqin (wafat 804 H.),Al Aqdul Mudzahab fi Thabaqat Hamlatil Madzhab.
- Alfirudzabadi (wafat 817 H.), Kamus al Muhith, Thabaqat Al Maqatul Arfa'iah.
- Imam Taqiyuddin ad Dimsyaqi (wafat 851 H.), Thabaqat
- Radhiyuddin Muhammad bin Ahmad al Amiri (wafat 864 H.), Bahyatun Nashirin.
- Qadhi Quthubuddin Muhammad bin Muhammad Al Khaidlari (wafat 894 H.), Al Luma' al Alma'iyah.
- Syeikh Kamaluddin Abul Ma'ali (wafat 906 H.), Thabaqat.
- Abu Bakar bin Hijayatullah (wafat 1014 H.), Thabaqat Syafi'iyah.
- Syeikhul Islam as Syarqawi (wafat 1227 H.), Thabaqat
- Al-Umm Imam Syafi’i
- Mukhtasar Imam Syafi’i
- Buwaiti Imam Syafi’i
- An-Nihayah Al-Imam Al-Haramain
- Al-Basith Imam Al-Ghazali
- Al-Wajiz Imam Al-Ghazali
- Al-Khulashah Imam Al-Ghazali
- Al-‘Aziz Imam A-Rafi’i
- Al-Muharrar Ar-Rafi’i
- Minhajuth Thalibin (Minhaj) Imam An-Nawawi
- Tuhfat Imam Ibnu Hajar Al-Haitami
- An-Nihayah Imam Ar-Ramli
- Minhaj Al-Imam Az-Zakaria Al-Anshari
- Mughni Al-Muntaj Imam Al-Khatib Asy-Syarbaini
- Al-‘Ajiz Imam Ar-Rafi’i
- Ar-Raudhah Imam An-Nawawi
- Al-Hawi Imam Quzwaini
- Al-Irsyad Imam Ibnul Muqri
- Fathul Jawad Imam Ibnu Hajar Al-Haitami
- Ar-Roudh Imam Ibnu Muqri
- Al-Ubab Imam Mazjad
- Al-Imdad Imam Ibnu Hajar
- Asnal Mathalib Imam Az-Zakaria Al-Anshari
- Fathul Wahab Imam Az-Zakaria Al-Anshari
- Al Iidhah Imam Nawawi
- Fiqh al-Islami wa Adillatuhu Syekh Wahbah al-Zuhaili
- Mausu’ah Al-Fiqh Al-Islami wa Al-Qadhaya Al-Mu’ashirah Syekh Wahbah al-Zuhaili
- Mizaanul Kubraa Imam Sya'rani (Perbandingan mazhab)
- Bidaayatul Mujtahid Ibnu Rusydi (Perbandingan mazhab)
- Fiqh 'ala Mazahabil Arba'ah Abdurrahman al-Jaziri (Perbandingan mazhab)
Sumber :
http://kangsantrikediri.blogspot.co.id/2015/03/blog-post.html
http://tabligh-sejarahmadzhabsyafii.blogspot.co.id/2011/06/18-ulama-ulama-besar-madzhab-syafii.html
http://kuliyyatul.blogspot.co.id/2011/05/ulama-ulama-besar-madzhab-syafi-dari.html
Mengapa Anda mesti tahu nama-nama pengarang kitab kuning ? Agar Anda tahu silsilah keilmuan penulis tersebut, apakah dia bersanad kepada gurunya lagi dan seterusnya atau apakah penulis tersebut hanya menulis ulang dari kitab-kitab sebelumnya ataukah penulis itu hanya ngarang tanpa ada sanad keilmuan ke atasnya.
Tentu saja bagi Saya pribadi, sebelum membaca sebuah kitab kuning atau bahkan buku biasa, Saya biasanya melihat profil penulis. Siapa guru beliau, di manakah dia menuntut ilmu, bagaimana keturunan dari atasnya dan lain sebagainya.
Jika saja penulis itu punya guru dan gurunya pun punya guru lagi dan seterusnya sampai akhirnya nyampai kepada Rasulullah, atau tulisan di dalam kitab itu mengambil referensi dari kitab di atasnya yang penulisnya bersanad, maka Saya menilai bahwa buku atau kitab ini layak dikaji atau dibaca.
Namun sebaliknya jika ternyata pengarang kitab itu tak jelas asal usul keilmuannya, misalnya sanad keilmuannya terputus atau tak punya guru, atau banyak dibicarakan kelemahan atau kekurangannya, maka biasanya Saya menghindarkan diri dari membaca kitab kuning seperti itu.
Nah berikut ini beberapa nama pengarang kitab kuning yang menurut Saya, hasil karyanya layak dikaji.
Syekh Nawawi bin Umar Al-Bantani Al-Jawi
Nama lengkapnya adalah Abu Abdul Mu’ti Muhammad bin Umar bin Arbi bin Ali Al-Tanara Al-Jawi Al-Bantani. Ia lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani. Dilahirkan di Kampung Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten pada tahun 1813 M atau 1230 H.
Ayahnya bernama Kyai Umar, seorang pejabat penghulu yang memimpin masjid. Dari silsilahnya, Nawawi merupakan keturunan kesultanan yang ke 12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon), yaitu keturunan dari Putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bernama Sunyara-ras (Tajul ‘Arsy). Nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad melalui Imam Ja’far Assidiq, Imam Muhammad Al-Baqir, Imam Ali Zain Al-Abidin, Sayyidina Husain, Fatimah Al-Zahra.
Ketika usianya memasuki delapan tahun, ia memulai pengembaraannya mencari ilmu. Tempat pertama yang dituju adalah Jawa Timur. Setelah tiga tahun di Jawa Timur, beliau pindah ke salah satu pondok di daerah Cikampek (Jawa Barat) khusus belajar lughat (bahasa) beserta dengan dua orang sahabatnya dari Jawa Timur.
Pada usia 15 tahun, ia mendapat kesempatan untuk pergi ke Makkah menunaikan ibadah haji. Disana ia memanfaatkan waktunya untuk mempelajari beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah ilmu kalam, bahasa dan sastra Arab, ilmu hadits, tafsir dan ilmu fiqh. Setelah tiga tahun belajar di Makkah ia kembali ke daerahnya tahun 1833 M.
Namun hanya beberapa tahun kemudian ia memutuskan berangkat lagi ke Makkah sesuai dengan impiannya untuk mukim dan menetap di sana. Di Makkah ia melanjutkan belajar ke guru-gurunya yang terkenal. Pertama kali ia mengikuti bimbingan dari Syekh Khatib Sambas (Penyatu Thariqat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia) dan Syekh Abdul Gani Bima, ulama asal Indonesia yang bermukim di sana.
Setelah itu belajar pada Sayyid Ahmad Dimyati, Sayyid Ahmad Zaini Dahlan yang keduanya berada di Makkah. Sedang di Madinah, ia belajar pada Syekh Muhammad Khatib Al-Hambali. Kemudian pada tahun 1860 M. Nawawi mulai mengajar di lingkungan Masjid Al-Haram. Prestasi mengajarnya cukup memuaskan, karena dengan kedalaman pengetahuan agamanya, ia tercatat sebagai syekh disana.
Pada tahun 1870 M, kesibukannya bertambah, karena ia harus banyak menulis kitab. Inisiatif menulis banyak datang dari desakan sebagian koleganya dan para sahabatnya dari Jawa. Kitab-kitab yang ditulisnya sebagian besar adalah kitab-kitab komentar (syarh) dari karya-karya ulama sebelumnya yang populer dan dianggap sulit dipahami. Alasan menulis syarh selain karena permin-taan orang lain, Nawawi juga berkeinginan untuk melestarikan karya pendahulunya yang sering mengalami perubahan (ta’rif) dan pengurangan.
Syekh Nawawi cukup sukses dalam mengajar murid-muridnya, sehingga anak didiknya banyak yang menjadi ulama kenamaan dan tokoh-tokoh nasional Islam Indonesia, diantaranya adalah: Syekh Kholil Bangkalan, Madura, KH. Hasyim Asy’ari dari Tebu Ireng Jombang (Pendiri Organisasi NU), KH. Asy’ari dari Bawean, KH. Tubagus Muhammad Asnawi dari Caringin Labuan, Pandeglang Banten, KH. Tubagus Bakri dari Sempur-Purwakarta, KH. Abdul Karim dari Banten.
Kitab-kitab karangan beliau banyak yang diterbitkan di Mesir, seringkali beliau hanya mengirimkan manuskripnya dan setelah itu tidak memperdulikan lagi bagaimana penerbit menyebarkan hasil karyanya, termasuk hak cipta dan royaltinya.
Selanjutnya kitab-kitab beliau itu menjadi bagian dari kurikulum pendidikan agama di seluruh pesantren di Indonesia, bahkan Malaysia, Filipina, Thailand dan juga negara-negara di Timur Tengah. Ada sekitar 40 sekolah agama tradisional di Filipina yang menggunakan karya Nawawi sebagai kurikulum belajarnya.
Selain itu Sulaiman Yasin, dosen di Fakultas Studi Islam Universitas Kebangsaan di Malaysia juga menggunakan karya beliau untuk mengajar di kuliahnya. Pada tahun 1870 para ulama universitas Al-Azhar Mesir pernah mengundang beliau untuk memberikan kuliah singkat di suatu forum diskusi ilmiah. Mereka tertarik untuk mengundang beliau, karena sudah dikenal di seantero dunia.
Diantara karya-karyanya adalah:
- Muraqah As-Su’ud At-Tashdiq; komentar dari kitab Sulam At-Taufiq.
- Nihayatuz Zain; komentar dari kitab Qurratul ‘Ain.
- Tausiyah ‘Ala Ibn Qasim; komentar dari kitab Fathul Qarib.
- Tijan Ad-Durari; komentar dari kitab Risalatul Baijuri.
- Tafsir Al-Munir; yang dinamai Marahi Labidi Li Kasyfi Ma’ani Al-Qur’an Al-Majid.
- Sulamul Munajat; komentar dari kitab Safinatus Sholat.
- Nurudz Dzalam; komentar dari kitab Aqidatul Awam.
- Kasyfatus Saja; komentar dari kitab Safinah An-Naja.
- Muraqil Ubudiyyah; komentar dari kitab Bidayatul Hidayah.
- Uqudul Lujjain fi Bayaniz Zaujain; sebuah kitab yang berisikan tuntutan membangun rumah tangga.
- Bahjatul Wasa’il; komentar dari kitab Risalatul Jami’ah.
- Madarij as-Shu’ud; komentar dari kitab Maulid Barjanzi.
- Salalimul Fudlala’; yang dinilai dengan, Hidayatul Adzkiya.
- Ats-Tsamarul Yani’ah; komentar dari kitab Riyadhul Badi’ah.
- Nashailul ‘Ibad; kitab yang berisi nasehat-nasehat para ahli ibadah.
AD DARIMI (WAFAT 280H)
Nama lengkap beliau adalah Utsman bin Sa'id bin Khalid bin Sa'id as Sijistani al Hafizh Abu Sa'ad ad Darimi. Beliau seorang ahli hadits yang terkenal dan juga ahli fiqih mazhab Syafi'i. Beliau belajar fiqih kepada sahabat-sahabat Imam Syafi'i Al-Buwaithi dan juga kepada Ishak bin Rahuyah. Beliau mengarang kitab hadits besar bernama ''Masnad Darimi'.
IMAM ABU DAUD (WAFAT 275H)
Nama lengkap beliau adalah Sulaiman bin Asy'ats bin Ishak as Sijistani, yang kemudian terkenal dengan Imam Abu Daud saja. Beliau berasal dari Sijistan sebuah desa di India, lahir pada tahun 202 H. Seorang ulama ilmu hadits yang terkenal, yang kitabnya bernama ''Sunan Abu Daud". Selain itu beliau adalah ahli fiqih Syafi'i ygan dipelajarinya dari Ishaq Ibnu Rahuyah dan lain-lain ulama Syafi'iyah.
AN NASAI (WAFAT 303H)
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdirrahman Ahmad bin Syu'ib bin Ali bin Bahar bin Sinan bin Dinar an Nasai, lahir di suatu desa yang bernama Nasa' di daerah Khurasan pada tahun 215H. Beliau adalah seorang Ulama hadits yang terkenal. Guru-guru beliau di antaranya adalah Ishaq Ibnu Rahuyah,Yunus bin Abdul Ja'la (sahabat/murid Imam Syafi'i), Quthaibah bin Said Hasan bin Muhammad Za'farani, Abu Daud as Sijistani dan lain-lain. Tersebut dalam Kitab Sunan Nasai bahwa beliau adalah seorang yang berpegang teguh kepada Madzhab Syafi'i dan mengarang sebuah kitab ''Manasik Haji'' atas dasar Madzhab Syafi'i.
Diantara kitab-kitab yg dikarang beliau adalah:
1. Kitab hadits Sunan Nasai' 4 jilid besar.
2. Kitab Manasik.
3. Kitab Sunan Al Kubra.
AT THABARI (WAFAT 306H)
Nama lengkap beliau adalah Abu 'Ali Hasan bin Qasim at Thabari. Beliau adalah seorang ulama Syafi'iyah yang banyak mengarang kitab Syafi'iyah yang terkenal, yaitu kitab ''Al Muharrar fin Nazhar'', ''Al Ifsah fil Fiqih''. Kitan fil Usul, kitab ''fil jidal dan lain-lain.
IBNUL QASHI (WAFAT 335H)
Nama lengkap beliau, Abu Abbas Ahmad bin Abi Ahmad bin Al Qashi. Beliau seorang ulama fiqih Syafi'i yang besar di Thibristan, dan wafat di Tartus pada tahun 335 H. Beliau banyak mengarang kitab, diantaranya ''Kitab Talkhish'', kitab Miftah Adaabul Qadhi dan lain-lain.
IBNU ABI HURAIRAH (WAFAT 345H)
Nama lengkap beliau, Hasan bin Husein Qadhi Abu 'Ali bin Abi Hurairah. Beliau adalah Syeikh besar dari Madzhab Syafi'i. Beliau mengarang sebuah kitab Fiqih Syafi'i dengan nama Syarah Mukhtasar, di mana di dalamnya banyak dimuat masalah fiqhiyah Syafi'iyah.
ABU HAMID AL MARWADZI (WAFAT 362H)
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Basyar bin 'Ami al 'Amiri,Qadhi Abu Hamid al Marwadzi, dan berasal dari Marwadzi. (Persi). Beliau ini pengarang kitab ''Al Jami'i'' sebuah kitab yang menjadi tiang dari fiqih Syafi'i. Selain itu beliau mengarang juga kitab Syarah al Muzzani, yaitu kitab Imam Syafi'i yang diriwayatkan oleh Imam Muzzani (sahabat Syafi'i). Hampir seluruh Ulama Fiqih di Basrah (Iraq) mengambil pengajiannya dari Syeikh Abu Hamid al Mawardzi ini.
AL QAFFAL AL KABIIR (WAFAT 365H)
Nama lengkap beliau Muhammad bin Ismail al Qaffal al Kabiir as Satsi, dilahirkan tahun 291H di negeri Sats di daerah Ma Waraan Nahr (Khurasan). Dalam ilmu usuluddin beliau ini belajar langsung kepada Abul Hasan Al Asy'ari Imam Ahlussunnah, tetapi dalam ilmu fiqih Imam Abul Hasan belajar langsung kepada Imam Qaffal al Kabiir ini. Diantara karangan beliau terdapat Kitab ''Fi Usulil Fiqih''. Syarah ar Risalah (karangan Imam Syafi'i).
IBNUL QASHI (WAFAT 335H)
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Abi Ahmad Abul 'Abbas Ibnul Qashi, seorang Ulama Syafi'iyah di Thabaristan. Beliau banyak mengarang kitab-kitab diantaranya ''Talkhish'', ''Al Mifta'', ''Adabul Qadhi''. ''Al Mawaqiit'', ''Adabul Qadha'' dan lain-lain. Semuanya atas dasar Madzhab Syafi'i Rhl. Guru beliau adalah Surej yang terkenal.
AS SIJISTANI (WAFAT 363H)
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Husein bin Ibrahim Abul Husein as Sijistani. Beliau mengarang kitab ''Manaqib Syafi'i''.
IBNU ABI HATIM (WAFAT 381H)
Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman bin Abi Hatim Muhammad bin Idris bin Mudzir. Diantara karangan beliau adalah kitab Jarah wat Ta'dil, kitab Rad al Jahmiyah, kitab al Masnad, kitab al Fawadil Kabir dan lain-lain. Juga beliau mengarang kitab Manaqib Syafi'i (tuah-tuah Imam Syafi'i Rahimahullah)
AL MAS'UDI (WAFAT 346H)
'Ali bin Husein bin 'Ali al Mas'udi adalah nama lengkap beliau dan lahir di Bagdad. Beliau adalah ahli sejarah yang terkenal yang mengarang kitab ''Marujuz Zahab'' dan Kitab Dzakhairul Ulum. Al maqalalaat fi Usulid Dinayanaat dan kitab Ar Risalah. Ada orang mengatakan bahwa beliau ini adalah cucu dari Saidina Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat Nabi yang terkenal.
AL JURJANI (WAFAT 392 H)
Nama lengkap beliau 'Ali bin Abdul Aziz bin Hasan bin Ali bin Ismail al Jurjani. Jurjani adalah sebuah tempat di Khurasan. Beliau adalah ahli fiqih dan ahli sastra, pandai mengubah puisi, sya'ir dan sajak. Di dalam fiqih beliau mengarang kitab Al Wakalah yang berisikan 4000 masalah fiqih.
AL DARUQUTHNI (WAFAT 385H)
Ahli Hadist yang terkenal yang mengarang kitab Sunan Daruquthni yang juga penganut faham Syafi'iyah dalam fiqih. Hal ini terdapat dalam kitab yang dikarang beliau, yaitu kitab '' As Sunan ''.
AL BAIHAQI (WAFAT 458H)
Ahmad bin Husein bin 'Ali bin Abdullah bin Musa Abu Bakar al Baihaqi an Nisaburi, demikian nama lengkap belia, dilahirkan di sebuah desa kecil Khusraujir di di negeri Baihqi (Nisaburi) pada tahun 384H. Beliau adalah seorang Ulama Hadits yang terkenal, juga penganut faham Ahlussunnah wal jama'ah dari Asy'ari dan juga terkenal dalam ilmu fiqih Syafi'iyah.
Beliau banyak mengarang kitab di antaranya:
- Kitab Ahkamul Qur'an.
- Kitab Da'awat.
- Kitab Al Ba'atsi wan Nutsur.
- Kitab Az Audul Kabiir.
- Kitab Al I'itiqad(ilmu Usuluddin).
- Kitabul Adaab.
- Kitabul Asrar.
- Kitabul Arba'in.
- Kitab Fadhailul Auqaat.
- Kitab Al Ma'fifah.
- Kitab Dalilun Nubuwah.
- Kitab Manaqib Syafi'i.
IBNUL MAHAMILI (WAFAT 415H)
Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Qasim bin Ismail Abul Hasan Ad Dhabbi al Mahamili, lahir pada tahun 368H. Beliau seorang Ulama Besar, banyak mengarang kitab di antaranya kitab Al Majmu', Al Muqna', Al Lubab.
AS SYIRADZI (WAFAT 476H)
Syeik Ibrahim bin 'Ali bin Yusuf Abu Ishaq al Firuzabadi as Syiradzi, dilahirkan di sebuah desa yang bernama Firuzabadi, di Syiradzi Persia pada tahun 393H. Beliau ini adalah seorang Ulama Syafi'iyah yang terkenal pada abad ke V di Bagdad. Karangan-karangan beliau diantaranya:
- Tanbih
- Al Muhazab.
- Al Luma'.
- At Tabsirah.
- Al Mukhnish.
- Al Ma'na.
- Thabaqatil Fiqaha'.
Di Indonesia beliau terkenal dengan kitabnya Al Muhadzab, suatu kitab fiqih Syafi'i yang besar yang kemudian diberi komentar (syarah) oleh Imam Nawawi dengan kitab Al Majmu. (13 jilid).
AS SINJI (WAFAT 406H)
Imam Abu 'Ali Husein bin Syu'ib bin Muhammad as Sinji, dilahirkan di Sinji negeri Marwin Khurasan. Guru beliau di Iraq adalah Abu Hamid dan di Khurasan adalah Abu Bakar al Qaffal. Karena beliau dapat meneruskan aliran-aliran fiqih Syafi'iyah dari ulama-ulama Iraq dan fiqih Syafi'iyah dari ulama-ulama Khurasan.
Beliau ini mengarang kitab ''Syarah Mukhtasar'' yang dikatakan oleh Imam Harmaini bahwa kitabnya ini adalah kitab Madzhab yang besar. Begitu juga beliau mengarang syarah Talkhish karangan Ibnul Qashi, dan mensyarah kitab ''Al Furu'' dari Ibnul Hadad.
AT THABARI (WAFAT 495H)
Husein bin 'Ali at Thabari pengarang kitab ''Al Uddah''. Beliau belajar Fiqih dengan Syeikh 'Ali Nashir di Khurasan dengan Qadhi Abu Thalib di Bagdad dan dengan Syeikh Abi Ishaq as Siradzi. Ternyata kemudian beliau ini menjadi seorang ulama fiqih Syafi'iyah yang besar dan banyak mengarang kitab-kitab agama serta mengajar pada sekolah Islam Syafi'iyah (Sekolah Tinggi) di Bagdad yang bernama Nizmiyah.
AL MAWARDI (WAFAT 450H)
Syeikh 'Ali bin Muhammad bin Habib Abul Hasan Al Mawardi adalah nama lengkap beliau. Beliau ini pada mulanya adalah murid dari Abu Hamid Al Asfraini di Bagdad dan kemudian menjadi seorang Ulama Syafi'iyah yang besar.
Beliau adalah pengarang dari kitab-kitab:
Al Hawi dan Iqna dalam fiqih, kitab Tafsir, kitab Dalilun Nubuah, kitab Al Ahkamus Sulthaniyah, kitab Qanun al Wuzarah, kitab Siyastul Mulk dan lain-lain. Ternyata bahwa Imam al Mawardi ini adalah ahli fiqih dan ahli siasat pemerintahan, terbukti dengan kitabnya Ahkamus Sulthaniyah yang sampai sekarang masih sangat terpakai dalam kalangan politik ummat Islam.
IMAMUL HARAMAIN (WAFAT 460H)
Abdul Muluk Al Juwaini,Imam al Haramain, dilhirkan di Persia (Nisaburi) tahun 399H. Beliau belajar fiqih di Mekkah, kemudian dipanggil pulang oleh Raja di Persia dan disuruh mengajar pada Madrasah Nizhamul Muluk di Nisabur. Kitab karangan beliau adalah ''al Buhran'' dalam ilmu usul Fiqih. Kalau ada dalam kitab-kitab Syafi'i disebut Imamul Haramain, maka yg dimaksud adalah beliau ini. Imam Ghazali adalah salah seorang dari murid beliau.
AL BAQILANI (WAFAT 403H).
Qadhi Abu Bakar,Muhammad bin At Thaib bin Muhammad al Baqilani. Seorang Ulama Syafi'iyah yang besar dalam abad ke IV H. Dan wafat dalam abad ke V H. Beliau ini juga penganut dan pengamal dari faham Ahlussunnah wal jama'ah dari Asy'ari. Kitab karangannya yang terkenal adalah I'ijazul Qur'an'' dicetak di Mesir tahun 1315 H dan kitab ''Tahmid'' untuk menolak faham-faham Mu'tazilah, Rafidhah dan Khawarij.
AL QUSYAIRI (WAFAT 465H)
Abul Qasyim Abdul Karim bin Hawazin al Qusyairi, demikian nama lengkap beliau, adalah seorang Ulama ahli Fiqih,ahli Hadits, ahli Tafsir dan ahli Usuluddin dan istimewa dalam Tasauf. Beliau mengarang kitab-kitab, di antaranya bernama Risalah al Qusyairiyah dicetak di Mesir tahun 1284H.
AL 'AZIZI (WAFAT 494H)
Qadhi Abul Ma'ali 'Azizi bin Abdulmuluk seorang ulama Syafi yang terkenal, pengarang kitab ''Al Burfan fi Musykilati Qur'an''(wafat 494H).
Nama Pengarang Ulama Mazhab Syafi'i Lainnya Beserta Kitabnya
Beberapa ulama besar mazhab Syafi'i beerta karya yang ditulisnya diantaranya:- Muhammad bin Sulaiman as Shu’luki (wafat 440 H.), Al Muhazzab fi Syuyukhil Madzhab.
- Abu Thaib at Tabari, (wafat 450 H.), Mukhtasar.
- Abu Ashil al Abbadi (wafat 458 H.), Thabaqat.
- Abi Ishaq as Syirazi (wafat 476 H.), Mukhtasar.
- Abu Muhammad al-Jurjani (wafat 489 H.), At Thabaqat.
- Imam Abu Muhammad Abdul Wahab bin Muhammad (wafat 500 H.), Tarekh al Fuqaha.
- Imam Abu Najib as Syahrawardi (wafat 563 H.), Thabaqat.
- Imam Ibnu Shalah (wafat 634 H.), Thabaqat.
- Tajuddin Subki, Thabaqatus Syafi'iyah al Kubra
- Syeikh Jamaluddin al Asnawi (wafat 772 H.), Thabaqat.
- Syeikh Umar bin Bundar (wafat 672 H.), Thabaqat At Taflisi.
- Al Hafizh Ibnu Katsir (wafat 774 H.),Thabaqat.
- Syeikh Muhammad bin Hasan al Wasithi (wafat 776 H.), Mathalibul Aliyah fi Manaqibis Syafi'iyah. - Syeikh Syamsuddin Muhammad bin Abdurrahman Qadhi Shafad (wafat 780 H.), Thabaqat.
- Qadhi Syarifuddin, Abu Abdillah bin Quthub (wafat 800 H.), Al Kafi fi Ma’rifati Ulama Madzhab Syafi’i.
- Syeikh Sirajuddin Umar bin Ali/Ibnul Mulqin (wafat 804 H.),Al Aqdul Mudzahab fi Thabaqat Hamlatil Madzhab.
- Alfirudzabadi (wafat 817 H.), Kamus al Muhith, Thabaqat Al Maqatul Arfa'iah.
- Imam Taqiyuddin ad Dimsyaqi (wafat 851 H.), Thabaqat
- Radhiyuddin Muhammad bin Ahmad al Amiri (wafat 864 H.), Bahyatun Nashirin.
- Qadhi Quthubuddin Muhammad bin Muhammad Al Khaidlari (wafat 894 H.), Al Luma' al Alma'iyah.
- Syeikh Kamaluddin Abul Ma'ali (wafat 906 H.), Thabaqat.
- Abu Bakar bin Hijayatullah (wafat 1014 H.), Thabaqat Syafi'iyah.
- Syeikhul Islam as Syarqawi (wafat 1227 H.), Thabaqat
Nama kitab fiqih dan pengarangnya
Berikut ini adalah nama kitab fiqih yang digunakan mazhab Syafi'i lengkap dengan pengarangnya- Al-Umm Imam Syafi’i
- Mukhtasar Imam Syafi’i
- Buwaiti Imam Syafi’i
- An-Nihayah Al-Imam Al-Haramain
- Al-Basith Imam Al-Ghazali
- Al-Wajiz Imam Al-Ghazali
- Al-Khulashah Imam Al-Ghazali
- Al-‘Aziz Imam A-Rafi’i
- Al-Muharrar Ar-Rafi’i
- Minhajuth Thalibin (Minhaj) Imam An-Nawawi
- Tuhfat Imam Ibnu Hajar Al-Haitami
- An-Nihayah Imam Ar-Ramli
- Minhaj Al-Imam Az-Zakaria Al-Anshari
- Mughni Al-Muntaj Imam Al-Khatib Asy-Syarbaini
- Al-‘Ajiz Imam Ar-Rafi’i
- Ar-Raudhah Imam An-Nawawi
- Al-Hawi Imam Quzwaini
- Al-Irsyad Imam Ibnul Muqri
- Fathul Jawad Imam Ibnu Hajar Al-Haitami
- Ar-Roudh Imam Ibnu Muqri
- Al-Ubab Imam Mazjad
- Al-Imdad Imam Ibnu Hajar
- Asnal Mathalib Imam Az-Zakaria Al-Anshari
- Fathul Wahab Imam Az-Zakaria Al-Anshari
- Al Iidhah Imam Nawawi
- Fiqh al-Islami wa Adillatuhu Syekh Wahbah al-Zuhaili
- Mausu’ah Al-Fiqh Al-Islami wa Al-Qadhaya Al-Mu’ashirah Syekh Wahbah al-Zuhaili
- Mizaanul Kubraa Imam Sya'rani (Perbandingan mazhab)
- Bidaayatul Mujtahid Ibnu Rusydi (Perbandingan mazhab)
- Fiqh 'ala Mazahabil Arba'ah Abdurrahman al-Jaziri (Perbandingan mazhab)
Sumber :
http://kangsantrikediri.blogspot.co.id/2015/03/blog-post.html
http://tabligh-sejarahmadzhabsyafii.blogspot.co.id/2011/06/18-ulama-ulama-besar-madzhab-syafii.html
http://kuliyyatul.blogspot.co.id/2011/05/ulama-ulama-besar-madzhab-syafi-dari.html
============================
LAGI PROMO
Nadzom Alfiyah TerjemahTerjemah Talim Mutaalim
Terjemah Safinah
Terjemah Riyadush Sholihin
Terjemah Bidayatul Hidayah
==========================