Terjemahan Kitab Fathul Qorib, Safinatun Najah, Jurumiyah, Fathul Muin, Bidayatul Hidayah, Nashoihul Ibad, Al Bidayah Wan Nihayah, Sulam Taufiq, Syamsul Maarif, Tafsir Jalalain, Irsyadul Ibad, Uqudulujain dll

Terjemah Kitab Dardir Lengkap Kisah Isra Miraj Singkat


Tadinya Saya mau menulis terjemah Kitab Dardir lengkap plus syarahnya, namun karena terlalu panjang, maka untuk sementara kali ini Saya mau menghadirkan Kitab Dardir dan terjemahannya dari matannya secara singkat.

Insya Allah untuk syarahnya, akan Saya tulis dalam bentuk file pdf Kitab Dardir sehingga Anda bisa download terjemahan Kitab Dardir pdf tersebut nantinya.

Baiklah kita mulai saja pembahasan Kitab Dardir bainama qishotul mi'roj yang merupakan hasyiyah dari Al Imam Al 'Aarif Billaah Abii Barakaat Sayyid Ahmad Dardir.

بسم الله الرحمن الرحيم

Ketika Nabi Muhammad SAW berada di kamar rumahnya sedang berbaring tidur, diantara dua laki-laki sahabatnya, tiba-tiba datang Malaikat Jibril dan Mikail, yang disertai dengan malaikat lainnya.

Kemudian para malaikat itu membawa beliau sampai di sumur Zamzam. Lalu Nabi diberikan kewibawaan dan kehormatan di pundaknya. Yang melakukan ini semua adalah Malaikat Jibril.

Menurut satu riwayat, terbukalah atap rumahku lalu turun Malaikat Jibril. Kemudian Jibril membelah lubang leher Nabi sampai perut paling bawah. Lalu Jibril berkata kepada Mikail, ambilkan Saya baskom besar berisi air zamzam, Saya akan membersihkan hati beliau dan melapangkan dadanya.

Lalu dikeluarkanlah qolbunya danserta dibasuh 3 kali dan dicabut dari segala kotoran. Malaikat Mikail bolak-balik membawa 3 baskom yang berisi air zamzam. Kemudian Mikail membawa baskom dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan iman.

Lalu dada beliau dikosongkan dan diisi dengan sifat hilm, ilmu, keyakinan dan  Islam. Lalu malaikat merapatkannya kembali dan menstempel diantara dua pundak beliau dengan stempel kenabian.

Kemudian didatangkan Buroq, yang punya pelana dan tali kendali. Buroq ini adalah kendaraan hewan berwarna putih yang tingginya di atas keledai dan dibawah bagal, yang di ujung-ujumg kakinya bertapal dan kedua telinganya selalu bergerak-gerak.

Ketika Buroq menaiki sebuah gunung maka memanjanglah kaki belakangnya dan apabila turun dari gunung, memanjanglah kaki bagian depannya. Buroq ini mempunyai dua sayap berada di dua pahanya, yang dapat menguatkan dua kakinya.

Lalu Burok lari dari Nabi, kemudian Jibril berkata kepadanya, sambil meletakkan tangannya diatas pundaknya untuk memberitahukannya: ”Tidakkah engkau merasa malu hai Buroq?  Demi Allah! Tidak ada makhluk yang paling mulia di sisi Allah selain beliau, orang yang Engkau bawa itu”.

Seketika juga Burok merasa malu sampai bercucuran keringat dan bersimpuh sampai Nabi menaikinya. Para nabi sebelum Nabi Muhammad saw pernah mengendarai buroq. Sedangkan menurut  Sa’id  bin Musayyab dan yang lainnya, burok adalah kendaraan yang pernah ditumpangi oleh Nabi Ibrahim ketika beliau akan berangkat menuju Baitul Haram.

Lalu berangkatlah Nabi dengan kendaraan burok didampingi oleh Jibril di sebelah kanan beliau dan Mikail di sebelah kirinya. Menurut Ibnu Sa’ad, Jibril adalah pengendara buroq, sedangkan Mikail sebagai pemegang tali buroq.

Berangkatlah mereka sehingga sampai di sebuah tempat yang terdapat pohon kurma. Jibril berkata kepada Nabi: “Turun dulu disini! Kemudian shalatlah!”. Maka beliau shalat, setelah itu naik buroq. Lalu Jibril bertanya kepada Nabi: ”Tahukah Engkau dimana tadi Engkau shalat?”. Beliau menjawab : ”Tidak”.  Jibril berkata : "Engkau shalat di Tayyibah, dan ke sanalah orang-orang berhijrah".

Kemudian berangkatlah buroq yang berjalan dengan cepat, dengan hanya melangkahkan kakinya,  segera mendapat tempat yang dituju. Lalu Jibril berkata kepada Nabi: “Turun dulu disini! Kemudian shalatlah!”. Maka beliau shalat, setelah itu naik buroq. Lalu Jibril bertanya kepada Nabi: ”Tahukah Engkau dimana tadi Engkau shalat?”. Beliau menjawab : ”Tidak”.  Jibril berkata : "Engkau shalat di Madyan, dekat pohonnya Nabi Musa".

Kemudian berangkatlah buroq yang berjalan dengan cepat. Lalu Jibril berkata kepada Nabi: “Turun dulu disini! Kemudian shalatlah!”. Maka beliau shalat, setelah itu naik buroq. Lalu Jibril bertanya kepada Nabi: ”Tahukah Engkau dimana tadi Engkau shalat?”. Beliau menjawab : ”Tidak”.  Jibril berkata : "Engkau shalat di Thur Sina, tempatnya Nabi Musa bercakap dengan Allah".

Kemudian sampai di suatu tempat yang nampak istana-istana negeri Syam. Lalu Jibril berkata kepada Nabi: “Turun dulu disini! Kemudian shalatlah!”. Maka beliau shalat, setelah itu naik buroq. Berangkatlah buroq dengan cepat. Lalu Jibril bertanya kepada Nabi: ”Tahukah Engkau dimana tadi Engkau shalat?”. Beliau menjawab : ”Tidak”.  Jibril berkata : "Engkau shalat di Baitul Lahm, tempatnya Nabi Isa dilahirkan".

Ketika Nabi melakukan perjalanan di atas buroq, tiba-tiba beliau melihat ifrit bagian dari golongan jin yang hendak menghampirinya di belakang sambil membawa obor di tangannya. Setiap kali Nabi melirik ke arah ifrit tersebut, dia membalas memandang beliau.

Jibril bertanya kepada Nabi:”Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dapat kamu ucapkan, dan apabila kamu mengucapkannya niscaya obor yang ada di tangan ifrit tersebut akan padam, dan dia akan jatuh tersungkur?”. Rasulullah menjawab:”Ya mau”.

Lalu Jibril berkata : "Katakanlah! 

اَعُوْذُ بِوَجْهِ اللّهِ الْكَرِيْمِ وَبِكَلِمَاتِ اللّهِ التَّمَّاتِ الَّتِيْ لاّ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَاَ فِى الأَرْضِ وَمِـنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًـــــا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَّا رَحْمنُ

Aku berlindung kepada Dzat Allah Yang Mulia dan dengan kalimah-kalimah allah yang sempurna yang tidak akan melampui batas bagi orang yang shaleh, tidak juga bagi orang yang jahat apabila mengucapkannya, dari suatu kejahatan yang turun dari langit, kejahatan yang naik ke langit, kejahatan yang bertebaran di bumi, dan kejahatan yang keluar dari bumi, dan dari  berbagai fitnah malam dan siang, dari kejahatan jalan-jalan malam dan siang kecuali satu jalan yang mengantarkan kepada kebaikan. Ya Rahman! 

Akhirnya dia jatuh tersungkur dan obor itu padam.

Kemudian mereka berjalan sehingga sampai pada suatu kaum yang sedang menanam tanaman pada saat itu dan mereka memanennya pada saat itu. Setiap telah dipanen, tanaman tersebut kembali seperti semula.

Lalu Nabi bertanya kepada Jibril: “Apa ini?” Jibril menjawab : "Mereka adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah. Allah melipatgandakan kebaikan buat mereka sebanyak 700 lipat. Sesuatu yang mereka infakkan, maka Allah akan menggantinya." 

Lalu Nabi mendapati bau harum, lalu beliau bertanya kepada Jibril : “Harum apa ini?” Jibril menjawab: ”Itu adalah harumnya Masyithoh dan dan anaknya”.

Ketika dia sedang menyisir rambut putri Fira’un, tiba-tiba sisirnya jatuh, lalu dia mengucapkan : ”Bismillah, celakalah Fir'aun”. Lalu putri Fir'aun berkata : ”Apakah kamu mempunyai tuhan selain ayahku?” Masyithoh menjawab : ”Ya". Lalu putri Fir'aun berkata : "Apakah harus aku beritakan hal ini kepada ayahku?". Masyithoh menjawab : "Ya, silahkan".

Lalu dia melaporkannya krepada Fir'aun dan Fir'aun memanggil Masyithoh lalu berkata : "Apakah kamu punya Tuhan selain aku?". Masyithoh menjawab : "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah".

Wanita ini mempunyai 2 anak dan seorang suami. Maka Fira’un mengirim utusan kepada mereka, lalu merayu istri dan suami tersebut untuk meninggalkan agamanya, akan tetapi keduanya menolaknya.

Fir’aun berkata : “Sungguh saya akan membunuh kalian berdua”. Lalu Masyithoh berkata : “Merupakan suatu kebaikan darimu atas kami, apabila kamu membunuh kami maka kuburkanlah  kami semua dalam satu kuburan”. 

Lalu Fira’un berkata : ”Ini upahmu dari kami yang menjadi hakmu”. Kemudian dia memerintahkan  untuk membawakan katel besar dari tembaga lalu memanaskannya. Fir'aun memerintahkan melemparkan mereka, Masyitoh dan putra-putranya ke dalamnya.

Satu persatu mereka dilemparkan sampai giliran putranya yang paling kecil yang masih disusui oleh ibunya. Dia berkata: ”Wahai ibuku, lemparkan saja aku dan janganlah engkau ragu-ragu karena engkau dijalan yang benar!”. Akhirnya Masyitoh dan putran-putranya dilemparkannya.

Seorang perawi berkata bahwa anak kecil yang ketika masih dibuaian ibunya sudah dapat berbicara ada empat, yaitu bayi ini, saksi Nabi Yusuf, sahabat Juraij dan Nabi Isa bin Maryam.

Kemudian Nabi menemui satu kaum yang memecahkan kepala mereka. Setiap kali sudah pecah, kepalanya  kembali pada keadaan semula, dan mereka tidak lelah dari laku seperti itu. Maka beliau bertanya : "Wahai Jibril, siapa mereka itu?”. Jibril menjawab: ”Mereka adalah orang-orang yang kepalanya merasa berat digerakkan untuk melaksanakan shalat fardhu”.

Kemudian Nabi menjumpai suatu kaum yang terdapat riqa’ (kain  penutup) pada qubul dan dubul mereka. Mereka pergi untuk merumput sebagaimana merumpunya unta dan domba, lalu mereka memakan pohon dhori’ (sejenis pohon berdri), Zaqqum dan batu panas neraka jahannam.

Beliau bertanya: ”Siapa mereka itu wahai Jibril?”  Lalu jibril menjawab: ”Mereka adalah orang yang tidak suka memberikan shadaqah dari hartanya dan Allah tidak aka berbuat dholim kepada mereka sedikitpun”.  

Kemudian Nabi menjumpai suatu kaum yang dihadapan mereka terdapat daging yang masak didalam kuali dan daging lainnya mentah busuk. Mereka memilih memakan daging yang mentah lagi busuk dan membiarkan daging yang masak lagi baik.

Lalu beliau bertanya: “Apa ini wahai Jibril?”. Jibril menjawab: ”Ini adalah gambaran seorang laki-laki diantara ummatmu yang mempunyai isteri yang halal dan baik, kemudian dia mendatangi wanita pelacur. Dia tidur dengan wanita tersebut sampai pagi. Dan gambaran seorang wanita yang mempunyai suami yang baik, kemudian mendatang laki-laki penggoda. Wanita tersebut tergoda sampai tidur dengannya hingga pagi”.

Kemudian Nabi menemukan kayu di tengah jalan. Seseorang tidak melewatinya, kecuali baju dan apapun akan terbakar. Lalu beliau berkata: ”Apa ini hai Hibril?”. Jibril menjawab: ”Ini perumpamaan suatu kaum dari ummatmu yang duduk di jalan dan membegal setiap orang”.

Lalu beliau membaca ayat:

وَلَاتَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ

Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah.

Lalu Nabi melihat seorang laki-laki sedang berenang di sungai yang penuh darah dan dia dilempari batu. Lalu beliau berkata: ”Apa ini hai Jibril?”.Jibril menjawab: ”Ini adalah perumpamaan orang yang memakan harta riba”.

Kemudian Nabi menjumpai seseorang yang mengumpulkan seikat kayu bakar, padahal dia tidak mampu membawanya tetapi ingin menambahnya lagi. Lalu beliau berkata: ”Apa ini hai Jibril?”. Jibril menjawab: ”Ini adalah salah seorang dari ummatmu yang dia mengemban amanat orang banyak, tidak mampu untuk memikulnya tetapi dia ingin menambah lagi bebannya”.

Kemudian Nabi menjumpai suatu kaum yang lidah dan mulut mereka dipotong oleh gunting besi. Setiap kali lidah dan mulut mereka terputus, kembali seperti semula tidak henti-hentinya terus begitu. Lalu beliau berkata: ”Siapa mereka hai Jibril?”. Jibril menjawab: ”Mereka adalah para penceramah fitnah di antara ummatmu yang hanya berpidato tanpa mereka mengamalkannya”. 

Dan beliau melewati suatu kaum yang mempunyai kuku-kuku tembaga yang mencakar wajah-wajah  dan dada mereka sendiri. Lalu Nabi bertanya: ”Siapa mereka itu hai Jibril?”. Jibril menjawab: ”Mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging orang lain kemudian meletakkannya pada tubuh/jiwa mereka sendiri”.         

Kemudian Nabi melewati sebuah lubang kecil bulat, keluar darinya sapi jantan besar. Lalu sapi itu ingin kembali ke lubang tersebut akan tetapi tidak mampu melakukannya. Maka beliau berkata: ”Apa ini hai Jibril?”. Jibril menjawab: ”Ini adalah salah seorang ummatmu yang berkata dengan perkataan yang besar pengaruhnya, kemudian dia menyesal dengan perkataan tersebut akan tetapi dia tidak mampu untuk meralat apa yang sudah dia katakan”.

Ketika Nabi melanjutkan perjalanan, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dari sebelah kanan beliau. Dia berkata:”Hai Muhammad perhatikanlah aku! Aku ingin bertanya kepadamu”. Akan tetapi beliau tidak menjawabnya. Lalu beliau berkata: “Apa ini hai Jibril?”. Jibril menjawab:”Ini adalah seorang yahudi yang apabila kamu menjawab pertanyaannya niscaya umatmu akan menjadi yahudi”.

Ketika Nabi melanjutkan perjalanan tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dari sebelah kanan beliau. Dia berkata: ”Hai Muhammad perhatikanlah aku! Aku ingin bertanya kepadamu”. Maka beliau tidak menjawabnya, lalu beliau berkata: “Apa ini hai Jibril?”. Jibril menjawab: ”Ini adalah seorang Nasrani yang apabila kamu menjawab pertanyaannya niscaya umatmu akan menjadi Nasrani”.

Kemudian sewaktu Nabi melanjutkan perjalanan, tiba-tiba ada seorang wanita yang tersingkap kedua hastanya dengan segala perhiasan yang diciptakan Allah. Wanita itu berkata: ”Hai Muhammad perhatikanlah aku! Aku ingin bertanya kepadamu." Maka beliau tidak meliriknya, lalu berkata: ”Siapa dia hai Jibril?”. Jibril menjawab: ”Itu adalah dunia. Apabila kamu menjawab pertanyaannya niscaya ummatmu lebih memilih dunia dari pada akhirat”.

Kemudian sewaktu Nabi melanjutkan perjalanan, tiba-tiba ada seorang kakek yang menyingkir dari jalan dan memanggilnya seraya berkata:”Hai Muhammad kemari kamu!". Lalu Jibril berkata: ”Teruslah berjalan wahai Muhammad!”. Beliau berkata: ”Siapa dia hai Jibril?". Jibril menjawab: ”Dia adalah iblis musuh Allah, dia ingin memalingkannmu dari jalan lurus”.

Kemudian Nabi berjalan melewati seorang nenek  yang berada di sisi jalan. Lalu dia berkata: ”Hai Muhammad perhatikanlah aku! Aku ingin bertanya kepadamu”. Maka beliau tidak meliriknya. Dan Nabi berkata: ”Siapa dia hai Jibril?”. Jibril menjawab: ”Bahwasanya umur dunia itu tidak lain kecuali sisa umur nenek ini”.

Kemudian Nabi berjalan sampai beliau tiba di kota Baitul Maqdis dan memasukinya lewat pintu sebelah kanan. Lalu beliau turun dari Burok dan mengikatnya di pintu mesjid diselilinginya oleh sebagaimana yang dilakukan para nabi AS.

Dan dalam satu riwayat diceritakan bahwa Jibril datang dengan membawa batu besar, lalu beliau meletakkan jari-jari tangannya pada batu tersebut, kemudian melubangi dan menahan Buroq dengan batu itu.

Kemudian beliau masuk mesjid melalui pintu yang di masuki sinar matahari dan bulan. Lalu beliau bersama Jibril melakukan shalat sunnah tahiyyatul masjid masing-masing 2 raka’at. Tidak lama Nabi diam di mesjid, kemudian banyak orang berkumpul disekitarnya lalu beliau mengetahui para nabi berada diantara orang-orang yang berdiri, ruku dan sujud.

Kemudian adzan dikumandangkan oleh muadzin, lalu iqamat. Para jama’ah yang berada di mesjid berdiri membentuk beberapa shaf sambil menunggu siapa yang akan menjadi imam. Kemudian Jibril menarik tangan Nabi ke depan untuk menjadi imam. Maka beliau shalat bersama makmum dibelakangnya sebanyak 2 raka’at.

Diriwayatkan dari Ka’ab bahwa Jibril yang mengumandangkan adzan di langit sehingga para malaikat turun ke bumi. Dan Allah mengumpulkan para nabi dan rasul, kemudian Nabi shalat bersama malaikat dan para rosul.  (Terjemah Kitab Dardir Mi'raj masih bersambung)



============================

LAGI PROMO

Nadzom Alfiyah Terjemah
Terjemah Talim Mutaalim
Terjemah Safinah
Terjemah Riyadush Sholihin
Terjemah Bidayatul Hidayah
==========================
Back To Top