Terjemahan Kitab Fathul Qorib, Safinatun Najah, Jurumiyah, Fathul Muin, Bidayatul Hidayah, Nashoihul Ibad, Al Bidayah Wan Nihayah, Sulam Taufiq, Syamsul Maarif, Tafsir Jalalain, Irsyadul Ibad, Uqudulujain dll

Terjemah Kitab Bidayatul Hidayah Bab Puasa


Kali ini Saya akan menulis terjemah Kitab Bidayatul Hidayah bab puasa atau dalam kitab aslinya dikasih judul آدَابُ الصِّيَامِ artinya adab puasa. Silahkan buka matan Kitab Muroqi 'Ubudiyyah halaman 58.



Tidak selayaknya engkau mencukupkan diri hanya dengan berpuasa di bulan Ramadhan saja, lalu meninggalkan perniagaan dengan amalan-amalan sunnah dan meninggalkan usaha untuk menggapai derajat yang tinggi di surga Firdaus.

Maka engkau akan menyesal, tatkala menyaksikan kedudukan yang dicapai oleh orang-orang yang berpuasa, laksana melihat bintang-bintang yang gemerlapan, dan mereka berada di tempat yang tertinggi di dalam surga.

Hari-hari utama yang disebutkan di dalam hadits-hadits Nabi tentang kemuliaan dan keutamaannya, dan pahala yang sangat banyak ketika berpuasa adalah hari Arafah bagi yang tidak sedang menunaikan haji, hari Asyura, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sepuluh hari pertama bulan Muharram, puasa bulan Rajab dan bulan Sya’ban.

Berpuasa di bulan-bulan haram termasuk keutamaan. Bulan-bulan haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Yang satu menyendiri sedangkan yang lain berurutan. Hal ini berlaku dalam satu tahun.

Ada pun dalam satu bulan, maka ada puasa di awal bulan, pertengahan bulan, dan akhir bulan, ada al-Ayyam al-Bidh, yakni tanggal 13, 14 dan 15. Adapun dalam setiap minggu, ada puasa hari Senin, Kamis dan Jumat.

Maka dapat menghapus dosa-dosa seminggu sengan puasa pada hari Senin, Kamis dan Jumat . Dan dosa-dosa sebulan akan terhapuskan dengan berpuasa pada awal bulan, pertengahan bulan, akhir bulan, dan puasa pada al-Ayyam al-Bidh. Dan akan terhapuskan dosa-dosa setahun dengan berpuasa pada hari-hari dan bulan-bulan yang telah kami sebutkan.

Janganlah engkau menyangka ketika berpuasa bahwa sesungguhnya berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan tidak melakukan hubungan badan di siang hari saja. Sungguh Rasulullah SAW telah bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ

“Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasa yang ia lakukan itu, kecuali hanya lapar dan dahaga.”

Namun sempurnanya puasa adalah dengan menahan seluruh anggota badan dari segala hal yang dibenci Allah Ta’ala. Namun, mestilah engkau memelihara mata dari melihat ke arah hal-hal yang tidak disukai Allah, memelihara lisan dari mengucapkan sesuatu yang tidak bermanfaat, memelihara telinga dari mendengarkan hal-hal yang diharamkan Allah Ta’ala.

Karena orang yang mendengarkan, memiliki kedudukan yang sama dengan orang yang mengucapkan, dan dia termasuk salah seorang dari orang yang melakukan ghibah. Demikian pula engkau harus menahan seluruh anggota badanmu sebagaimana engkau pun harus menjaga perut dan kemaluanmu.

Dalam sebuah hadits :

 خَمْسٌ يُفَطِّرْنَ الصَّائِمَ: الْكَذِبُ، وَالْغِيْبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ، وَالنَّظَرُ بِشَهْوَةٍ

 “Lima hal yang dapat membatalkan (pahala) orang yang berpuasa: berdusta, bergunjing (ghibah), mengadu domba, bersumpah palsu, dan melihat dengan diiringi syahwat.”

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

إِنَّمَا الصَّوْمُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ، وَلاَ يَفْسُقْ، وَلاَ يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّيْ صَائِمٌ

“Sesungguhnya puasa itu adalah perisai. Maka apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa hendaklah ia tidak mengucapkan kata-kata kotor, berbuat fasiq dan berbuat kebodohan. Maka apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau memakinya, maka hendaklah ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’

Kemudian berusahalah engkau untuk berbuka dengan makanan yang halal, dan janganlah engkau banyak makan dan menambah porsi makanmu melebihi yang biasa engkau makan pada setiap malamnya.

Maka tak ada bedanya jika engkau membiasakan makan dua kali menjadi satu kali. Dan pastinya maksud berpuasa adalah untuk menghancurkan syahwatmu dan melemahkan kekuatanmu yang dengannya engkau akan menjadi kuat dalam melaksanakan ketaqwaan.

Jika engkau memakan di malam hari, makanan apa saja yang tidak dapat kau makan di siang hari, maka tidak ada artinya puasa engkau itu, dan sungguh perutmu akan menjadi berat karena kekenyangan.

Tidak ada wadah yang paling dibenci Allah Ta’ala melebihi perut yang penuh (kekenyangan) dengan makanan yang halal. Lalu, bagaimana bila perut itu penuh dengan barang yang haram?

Apabila engkau telah mengetahui makna puasa, maka perbanyaklah melakukannya sebatas kemampuanmu, karena puasa adalah dasar dari ibadah dan kunci pendekatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ حَسَنَةٍ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلاَّ الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ

"Setiap kebaikan akan memperoleh balasan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku, maka Akulah yang dapat membalasnya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ

“Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, sungguh bau tidak sedap mulut orang yang sedang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada aroma minyak misik. 

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يَذَرُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ، فَالصَّوْمُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ

“Sesungguhnya ia meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya karena Aku. Maka puasa itu untukku dan Akulah yang akan membalasnya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

لِلْجَنَّةِ بَابٌ يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُوْنَ

“Di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut ar-Rayyan. Pintu itu tidak akan dimasuki oleh siapa pun kecuali orang-orang yang berpuasa.”

Inilah penjelasan tentang ketaatan yang kami cukupkan kepadamu dari kitab Bidayatul Hidayah. Maka jika engkau membutuhkan penjelasan tentang zakat, haji, atau ingin memperoleh penjelasan tambahan seputar shalat dan puasa, maka rujuklah penjelasan yang telah kami sampaikan di dalam kitab kami Ihya ‘Ulumiddin.

============================

LAGI PROMO

Nadzom Alfiyah Terjemah
Terjemah Talim Mutaalim
Terjemah Safinah
Terjemah Riyadush Sholihin
Terjemah Bidayatul Hidayah
==========================
Back To Top